-->

Dengarkan Musik. Klik

Materi Kelas 4 pelajaran 9 : Mari Melaksanakan Sholat

Assalamu'alaikum Wr.wb
Jumpa lagi dengan Pak Sidig Purnomo, S.Pd.I

Halo anak anak, apa kabar ?
siswa kelas 4.
Kita ucapkan Alhamdulillah sama sama dulu ya.

Kok belum sih ?!
diulang ya ...  Alhamdulillah.

Hari ini kalian memasuki pembelajaran ke 9  ( sembilan) yang berjudul mari melaksanakan Sholat.

Tahukah kamu bahwa Shalat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar?
Hikmah apa yang kita peroleh jika kita Shalat?

Pada bab ini kamu akan mempelajari keutamaan Shalat, makna bacaan Shalat, dan perilaku-perilaku yang mencerminkan pemahaman dan pelaksanaan ibadah Shalat.

Semoga Allah memberikan kemudahan dan kemurahan-Nya, sehingga kita bisa

mengambil hikmah Shalat tersebut. Amin!
Baiklah, kita masuki materinya ya.

Baca Bismillah dulu ya!!!

Materi.

A. Keutamaan Shalat

Tahukah kamu, bahwa Shalat memiliki beberapa keutamaan. Dibawah ini adalah
keutamaan tersebut.
(1) Shalat termasuk rukun Islam yang kedua setelah syahadatain.
(2) Shalat diwajibkan atas muslim/muslimah yang perintahnya disampaikan oleh Allah
secara langsung.
(3) Shalat merupakan amal perbuatan yang pertama kali akan ditanya pada hari kiamat.
(4) Shalat termasuk amal yang paling disukai oleh Allah.
(5) Shalat dapat menghapuskan kesalahan dan menghilangkan keburukan.
(6) Shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
(7) Orang yang khusyuk shalat-nya akan mewarisi surga Firdaus.
(8) Shalat adalah sarana untuk mendapatkan pertolongan Allah, sebagaimana
disampaikan dalam firman-Nya:


B. MAKNA BACAAN SHALAT

Shalat adalah ibadah dengan cara menghadap kepada Allah secara langsung. Ketika menghadap itulah kita membaca bacaan shalat. Lalu, sudahkah kita memahami arti bacaan shalat?

Dengan memahami arti bacaan shalat, shalat kita akan menjadi khusyuk. Hati dan pikiran kita bisa lebih berkonsentrasi sehingga ibadah shalat akan membekas dan berpengaruh terhadap tingkah laku kita.
Artinya : Allah Mahabesar. Segala puji bagi Allah dan Mahasuci Allah sepanjang pagi dan
petang. Sungguh, aku hadapkan wajahku kepada wajah-Mu yang telah menciptakan
langit dan bumi, dengan penuh kelurusan dan penyerahan diri dan aku tidak termasuk
orang-orang yang mempersekutukan-Mu. Sesungguhnya ¡alat-ku, ibadahku, hidupku,
matiku, hanya untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan memang
aku diperintahkan seperti itu, dan aku termasuk hamba yang berserah diri.

AL-FATIHAH

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ



C. PERILAKU YANG MENCERMINKAN PEMAHAMAN IBADAH SHALAT


1. Kebajikan terhadap Sesama

a) Melatih kekompakan

shalat fardhu lebih baik dikerjakan secara berjamaah karena lebih utama dan pahalanya lebih banyak. Pada saat shalat berjamaah akan terlihat kompak. Seorang imam sebelum memulai shalat selalu memperhatikan kesiapan makmumnya.
shaf-shaf harus disusun secara rapi, lurus, dan rapat di antara para makmum. Selanjutnya, imam memulai shalat dan diikuti oleh makmumnya hingga selesai. Gerakan shalat iman dan makmum selalu kompak.
Kekompakan shalat tersebut dapat dijadikan teladan. Misalnya, kekompakan dalam kerja bakti membersihkan sekolah. Ketika waktu kerja bakti tiba, maka tak seorang pun yang dudu santai, mengobrol, dan berdiam diri. Tidak boleh ada sebagian anak bekerja (bakti) tetapi sebagian lainnya malasmalasan. Semua harus saling bahu-membahu agar tugas kerja bakti selesai dengan baik.

b) Mematuhi perintah ketua kelompok
Dalam shalat berjamaah, imam selalu diikuti oleh makmumnya. Takbir, rukuk, sujud, tasyahud dan gerakan imam lainnya selalu dipatuhi makmumnya. Sepanjang shalat imam benar maka harus diikuti
makmumnya. Makmum tidak boleh mendahului gerakan imamnya.
Begitu pula, ketika bekerja atau bermain bersama, kita tidak boleh gampang marah, dan harus saling menasihati. Semua itu dilakukan untuk kebenaran dan karena Allah semata.

d) Suka mengirimkan salam dan mendoakan teman.
Setiap shalat selalu diakhiri dengan ucapan salam. Salam adalah ucapan untuk keselamatan, kerahmatan, dan keberkahan bagi orang lain. Dengan demikian, shalat mengajarkan kita untuk saling memberikan salam sesama teman. Apalagi, salam juga bisa bermanfaat untuk mendoakan teman. Dengan saling memberikan salam (mendoakan), kamu akan bertambah akrab dengan teman-teman.

e) Menepati janji
Orang yang terbiasa shalat di awal waktu akan pandai mengatur waktu. Ia tidak suka menundanunda waktu shalat-nya. Sepertinya, ia sudah punya janji kepada Allah untuk menjumpai-Nya pada awal
waktu shalat. Dengan demikian, orang yang terbiasa shalat tepat waktu akan selalu menepati janji
kepada sesamanya.

f) Memupuk rasa solidaritas
Shalat diwajibkan bagi setiap muslim tanpa adanya pembedaan kaya, miskin, laki-laki, wanita,
pejabat, rakyat jelata, pintar, bodoh, mukim, safar, sehat, atau yang sakit sekalipun. Bahkan, tidak ada
pembedaan atau pengkhususan shaf- shaf shalat di dalam masjid. bagi yang datang duluan, boleh menempati shaf- shaf terdepan.

Ajaran shalat yang demikian itu dapat memupuk rasa solidaritas. Semua jamaah menyatu dalam perasaan (hati) dan pikiran yang sama. Mereka saling bertemu dan menyapa. Akhirnya, mereka dapat saling membantu dalam kebaikan.


2. Menghindari Perilaku Tercela
 Beberapa perilaku tercela akan dapat dihindari jika kita memahami makna
ibadah shalat secara benar. Beberapa perilaku tercela tersebut adalah seperti di bawah
ini.
a)  Suka mengungkit-ungkit pemberian
shalat yang khusyu' senantiasa mengajarkan keikhlasan, yaitu, semua amal hanya untuk Allah.
Apabila niat sudah ikhlas, maka tidak peduli dengan penilaian orang lain, tidak mengharapkan
pujian atau imbalan, tidak bersedih karena dicaci atau berkurang harta, serta tidak menyebut-nyebut sesuatu yang sudah diberikan karena dilakukan dengan ikhlas hanya karena Allah semata.

b) Suka meremehkan teman
 shalat mengajarkan kita mengagungkan Allah dan merendahkan diri di hadapanNya.
shalat yang khusyu' akan menyadarkan betapa kecilnya diri kita. Segenap pujian keagungan dan kemuliaan hanyalah milik Allah. Oleh karena itu, tidak pantaslah kita meremehkan ciptaan Allah lainnya, termasuk meremehkan teman.

c) Ingin menang sendiri
 Siapa yang datang lebih dahulu di masjid, maka ia berhak menempati shaf shalat terdepan
atau yang ia inginkan. Untuk yang datang belakangan, hanya berhak menempati shaf shalat yang
tersisa. Ia tidak bisa bersikap ingin menang sendiri. Ia tidak boleh menggeser atau meminta jamaah
lain pindah ke tempat lain karena akan ditempatinya. Sikap ingin menang sendiri seharusnya dapat
dihindari.

d) Suka mencuri
 Tatkala membaca doa iftitah di dalam shalat, kita sebenarnya telah berikrar bahwa “shalat-ku,
ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Swt.” Selain itu, shalat sebenarnya akan mencegah
kita dari niat berbuat jahat, termasuk mencuri atau mengambil sesuatu milik orang lain tanpa izin.

e) Suka meminta-minta
 Selama shalat, kita sebenar­ nya telah banyak meminta kepada Allah, baik meminta ampunan, petunjuk, pertolongan, belas kasih, derajat, rezeki, kesehatan, kesejahteraan, rahmat dan
keberkahan-Nya. Maka, tidak patut kita meminta-minta kepada selain-Nya. Sikap suka meminta minta itu tidak terpuji apalagi sampai mengemis. 

f)  Suka berbohong
 Orang dapat saja berbohong kepada orang lain, tetapi sebenarnya ia tidak bisa
berbohong kepada dirinya sendiri dan kepada Allah. Seorang yang beriman tentu menyadarinya dan

tidak akan berbohong ketika ia ingat kepada Allah. Maka, setiap shalat kita selalu diingatkan. Ketika
akan berbohong, kita akan teringat terhadap pengawasan Allah, dan kita akan mengurungkannya.

g) Suka mengganggu teman.
 Kita tidak  boleh meng­ganggu teman yang sedang shalat. Apalagi sampai membatalkan shalatnya.
Kita harus saling menjaga kondisi agar shalat dapat dijalankan secara khusuk. Apabila kita sudah
terbiasa menjaga kondisi yang baik, atau tidak suka mengganggu shalat teman, maka kita terbiasa
untuk tidak saling mengganggu.


D. PENGALAMAN SHALAT

Selain di rumah, kamu dapat melakukan shalat di masjid. Orang yang senantiasa shalat di masjid akan mendapatkan keutamaan dari Allah Swt. Nabi saw. bersabda,

“Tujuh golongan yang Allah akan menaungi mereka pada suatu hari (kiamat) yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; (di antaranya) seorang penguasa yang adil, pemuda yang dibesarkan dalam ketaatan kepada Rabb-nya, seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, ....” (H.R. Bukhari).

SHalat wajib (subuh, zuhur, asar, maghrib, dan isya) sebaiknya dilakukan secara berjamaah karena lebih utama daripada shalat sendirian. Rasulullah saw. bersabda,

“SHalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian sebanyak dua
puluh tujuh derajat.” (H.R. Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Umar ra).


Lalu, bagaimanakah dengan shalat-mu?

Materi pelajaran ini sampai disini saja ya..
berikutnya ayo lakukan evaluasi.

1. Bagi anda siswa siswi SDN 001 SEPAKU Silahkan klik Mulai

2. Bagi anda yang bukan siswa siswi SDN 001 Sepaku silakan : Klik disini

Terima kasih.

1 Response to "Materi Kelas 4 pelajaran 9 : Mari Melaksanakan Sholat"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel