Pengertian, Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Al-Qur'an
Pengetian Al-Qur’an Menurut Bahasa dan Istilah
Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci bagi umat islam,
selain itu Al-Qur’an juga adalah sumber hukum utama dalam ajaran agama islam.
Menurut bahasa Al-Qur’an berasal dari bahasa arab, yaitu bentuk jamak dari kata
benda (masdar) dari kata kerja qar’a-yaqra’u-qur’anan yang berarti bacaan atau
sesuatu yang dapat di baca berulang-ulang, inilah pengertian al qur’an dalam
bahasa arab, dan Allah memilih bahasa arab menjadi bahasa al-quran yaitu :
dalam kosa kata bahasa arab tidak dapat dirubah walau satu huruf saja, jika di
rubah maka maknanya akan berbeda.
Jadi bisa di bilang Al-Qur’an adalah bacaan suci (membacanya
bernilai ibadah dan mendapatkan pahala), tentunya sesuai dengan tata aturan
yang berlaku baik dalam pengucapan huruf perhuruf (mahroj) ataupun tajwidnya.
Dan secara istilah Al-Qur’an berarti bacaan mulia yang
merupakan wahyu yang di turunkan oleh Allah untuk Nabi Muhammad SAW melalui
Malaikat Jibril AS dan merupakan penutup kitab suci dari agama samawi (yang di
turunkan dari langit). Al-Qur’an adalah wahyu murni dari Allah SWT, bukan dari
hawa nafsu perkataan Nabi Muhammad SAW.
Al-Qur’an memuat aturan-aturan kehidupan manusia di dunia,
sehingga Al-Qur’an menjadi petunjuk bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa.
Di dalam Al-Qur’an terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang
yang berian. Al-Qur’an juga memiliki suatu kedudukan yang sangat tinggi bagi
penganut agama islam, sehingga umat islam akan sangat marah apabila ada orang
atau pihak yang mencoba melecehkan Al-Qur’an.
Pengertian Al-Qur’an Menurut Para Ahli Beserta Dalilnya
Berikut ini pengertian al-qur’an menurut beberapa ahli:
Muhammad Ali ash-Shabuni
Pengertian Al-qur’an adalah firman Allah swt yang tiada
tandingannya, diturunkan kepada nabi Muhammad saw penutup para nabi dan rosul
dengan perantaran malaikat Jibril as, ditulis pada mushaf-mushaf kemudian di
sampaikan kepada kita secara mutawatir, membaca dan mempelajari al-qur’an
adalah ibadah, dan al-qur’an di mulai dengan surah Al-fatihah dan di tutup
dengan surah An Nas.
Subhi as-Salih
Al-Qur’an adalah kalam Allah swt merupakan mukzijat yang di
turunkan kepada nabi muhammad saw ditulis dalam mushaf dan di riwayatkan dengan
mutawatir serta membacanya adalah ibadah.
Syekh Muhammad Khudari Beik
Al-Qur’an adalah firman Allah yang berbahasa arab di
turunkan kepada nabo muhammad saw untuk di pahami isinya, di sampaikan kepada
kita secara mutawatir di tulis dalam mushaf di mulai dari surat AL-fatihah
kemudian di akhiri dengan surat An Nas.
Pokok Ajaran dalam isi Kandungan Al-Qur’an
Akidah
Akidah adalah keyakinan atau kepercayaan. Akidah islam
adalah keyakinan atau kepercayaan yang di yakini kebenarannya dengan sepenuh
hati oleh setiap muslim. Dalam ilam, akidah bukan hanya sebagai konsep dasar
yang ideal untuk diyakini dalam hati seorang muslim. Akan tetapi, akidah tau
kepercayaan yang diyakini dalam hati seorang muslim itu harus diwujudkan dalam
amal perbuatan dan tingkah laku sebagai seorang yang beriman.
Ibadah dan Muamalah
Kandungan penting dalam Al-Qur’an adalah ibadah dan
muamalah. Menurut Al-Qur’an tujuan diciptakanya jin dan manusia adalah agar
mereka beribadah kepada Allah. Seperti yang dijelaskan dlm (Q.S Az,zariyat
51:56).
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ
وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
Manusia selain sebagai mahluk pribadi juga sebagai mahlik
sosial. Manusia memerlukan berbagai kegiatan dan hubungan alat komunikasi.
Komunikasi dengan Allah atau hablum minallah, seperti shalat, membayar zakat
dan lainya. Hubungan manusia dengan manusia atau disebut hablum minanas,
seperti silahturahmi, jual beli, transaksi dagang, dan kegiatan kemasyarakatan.
Kegiatan seperti itu disebut kegiatan Muamallah, tata cara bermuamalah di
jelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 82.
وَالَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا
خَالِدُونَ
Dan
orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka
kekal di dalamnya.
Hukum
Secara garis besar Al-Qur’an mengatur beberapa ketentuan
tentang hukum seperti hukum perkawinan, hukum waris, hukum perjanjian, hukum
pidana, hukum musyawarah, hukum perang, hukum antar bangsa.
Akhlak
Ahlak, disamping memiliki kedudukan penting bagi kehidupan
manusia, juga menjadi barometer kesuksesan seseorang dalam melaksanakan
tugasnya. Nabi Muhammad saw telah berhasil menjalankan tugasnya menyampaikan
risalah islamiyah, antara lain di sebabkan memiliki komitmen yang tinggi
terhadap ahlak. Ketinggian ahlak beliau itu dinyatakan Allah dalam Al-Qur’an
surat al-Qalam ayat 4.
Kisah-kisah umat terdahulu
Kisah merupakan kandungan lain dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an
menaruh perhatian penting terhadap keberadaan kisah didalamnya. Bahkan, di
dalamnya terdapat satu surat yang dinamakan Al-Qasas. Bukti lain adalah hampir semua surat dalam Al-Quran memuat
tentang kisah. Kisah para nabi dan para umat terdahulu yang diterangkan dalam
Al-Qur’an antara lain di jelaskan dalam surat Al-Furqan ayat 37-39.
Isyarat pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi
Al-Qur’an berisi banyak himbauan kepada manusia untuk
menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seperti tercantum
dalam surat ar-rad ayat 19 dan al zumar ayat 9.
أَفَمَنْ يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَى إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الألْبَابِ
Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, (QS. Ar-Ra'du : 19 )
Selain kedua surat tersebut masih banyak lagi dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi seperti dalam kedokteran, farmasi, pertanian dan astronomi yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesjahteraan umat manusia.
أَفَمَنْ يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَى إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الألْبَابِ
Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, (QS. Ar-Ra'du : 19 )
(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih
beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan
berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?
Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima
pelajaran. QS. Azzumar : 9 ) |
أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الألْبَابِ |
Selain kedua surat tersebut masih banyak lagi dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi seperti dalam kedokteran, farmasi, pertanian dan astronomi yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesjahteraan umat manusia.
Fungsi dan Peran Al-Qur’an
Sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia dalam mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Terkait hal ini dijelaskan dalam
Surah Al-Baqarah 2 : 185 dan Surah Al-Fusilat 41 : 44
yyang menyatakan bahwa
Al-Quran diturunkan kepada manusia sebagai petunjuk
bagi umat manusia.
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah)
bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara
kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya
itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,
supaya kamu bersyukur. (Al-Baqoroh : 185 ) |
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ |
Dan jika Kami jadikan Al Qur'an itu suatu
bacaan dalam selain bahasa Arab tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak
dijelaskan ayat-ayatnya?". Apakah (patut Al Qur'an) dalam bahasa asing, sedang
(rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Qur'an itu adalah petunjuk dan
penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada
telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Qur'an itu suatu kegelapan bagi mereka.
Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang
jauh". QS. Fushilat (41) : 44 ) |
وَلَوْ جَعَلْنَاهُ قُرْآنًا أَعْجَمِيًّا لَقَالُوا لَوْلا فُصِّلَتْ آيَاتُهُ أَأَعْجَمِيٌّ وَعَرَبِيٌّ قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ وَالَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ فِي آذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى أُولَئِكَ يُنَادَوْنَ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ |
Sebagai rahmat atau sebuah bentuk kasih sayang dari Allah bagi
umat manusia.
Sebagai sumber pokok ajaran islam.
Sebagai sumber ajaran islam sudah diyakini dan diakui
kebenaranya oleh segenap hukum islam. Karena isi/kandungan Al-Qur’an sebagai sumber
pokok ajaran islam dapat dibagi menjadi 3 pembahasan yaitu:
1.
Akidah (keimanan)
2.
Ibadah
3.
Prinsip-prinsip syariat
yang meliputi pembahasan tentang manusia, sosial, ekonomi, musyawarah, hukum
perkawinan, hukum waris, hukum perdana dan hukum antar bengsa.
Sebagai mukzijat nabi muhammad saw. Turunya Al-Qur’an
merupakan mukzijat terbesar yang Allah karuniakan kepada nabi muhammad saw.
Mengambil sebuah hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah umat
terdahulu. Di dalam Al-Qur’an telah dijelaskan mengenai kisah-kisah umat
terdahulu. Baik para umat yang taat melaksanakan perintah Allah maupun mereka
yang menentang ajarannya.
Sebagai penyembuh penyakit hati. Berbagai penyakit hati
seperti takabur, serakah, dzolim, dan dengki dapat merusak keimanan seseorang
dan apabila seseorang telah rusak atau sampai hilang keimanannya, maka manusia
itu jahatnya dapat melebihi binatang. Akan tetapi di dalam Al-Qur’an telah di
jelaskan petunjuk-petunjuk yang bisa menyembuhkan penyakit hati tersebut.
Sebagai pembenar atau penyempurna kitab-kitab suci
sebelumnya yakni Taurat, Zabur, dan Injil.
Nama-nama Al-quran
Penyebutan nama Al-Quran
bukanlah satu satunya nama yang diberikan oleh Allah SWT terhadap kitab suci
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW tersebut.
Menurut seorang ahli bernama As-Suyug, Al-Quran mempunyai 55 nama, dan bahkan dalam Ensiklopedia Islam
untuk Pelajar disebutkan ada setidaknya 78 nama bagi kitab suci Al-Quran. Beberapa nama Al-Quran tersebut yang paling populer dan paling
banyak digunakan di masyarakat adalah :
1. Al-Quran
Merupakan nama yang paling populer dan juga paling sering
digunakan dalam kitab suci terkahir yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW ini. Al-Quran berarti bacaan atau sesuatu yang
dibaca. Salah satu ayat Al-Quran yang menyebutkan nama ini adalah Surah
Al-Baqarah : 185.
2. Al-Kitab
Al Kitab Nama Lain Quran
Al-Quran juga seringkali disebut sebagai
Kitabullah yang artinya Kitab Suci Allah SWT dan dapat juga diartikan sebagai
sesuatu yang ditulis. Ayat Al-Quran yang
menyebutkan nama ini adalah Surah Al-Baqarah : 2 dan Surah Aliimran : 3.
3. Al-Furqan
Al-Furqan berarti pembeda yang mempunyai maksud bahwa
mukjizat Nabi Muhammad SAW ini merupakan suatu pembeda bagi mana yang haq dan
mana yang bathil atau mana yang baik dan mana yang buruk. Nama Al-Furqan
sebagai salah satu nama Al-Quran termaktub dalam
Surah Al-Furqan : 1.
Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam, | تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا |
4. Al-Zikr
Al-Zikr artinya adalah pemberi peringatan dimana Al-Quran dapat memberikan peringatan kepada manusia. Adapun ayat dalam Al-Quran yang mengandung nama ini terdapat dalam Surah Al-Hijr : 9.
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. | إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ |
5. At-Tanzil
Sedangkan At-Tanzil artinya yang diturunkan, maksudnya
adalah Al-Quran ini diturunkan oleh Allah SWT kepada
Nabi Muhammad SAW melalui perantara yaitu Malaikat Jibril AS untuk
disampaikan kepada umat manusia secara mutawattir. At-Tanzil sebagai nama lain
dari Al-Quran ini disebutkan dalam Surah
Asy-Syuara : 192.
Dan sesungguhnya Al Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, | وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ |
Struktur Al-Quran
Al-Quran terdiri dari 114 surah, 30 juz, dan
6236 ayat menurut riwayat dari Hafsh, 6262 ayat menurut riwayat dari Ad-Dur,
ataupun sebanyak 6214 ayat menurut riwayat dari Warsy. Al-Quran sendiri juga terbagi menjadi 30 bagian yang dikenal dengan nama
juz. Surah dalam Al-Quran terdiri dari sejumlah ayat mulai dari surah-surah
pendek hingga yang panjang.
Lafadz Bismillahirrahmanirrahiim merupakan ciri dari pembuka
seluruh Surah di Al-Quran selain Surah At-Taubah. Menurut
tempat diturunkannya, surah-surah dalam Al-Quran terbagi menjadi dua golongan,
yaitu Surah Makkiyah dan Surah Madaniyah.
Pembagian ini didasarkan atas tempat dan waktu diperkirakan
terjadinya penurunan surah maupun ayat tertentu. Surah yang turun sebelum Nabi
Muhammad SAW hijrah ke Madinah digolongkan sebagai Surah Makkiyah, dan bagi
surah yang turun setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, tergolong menjadi
surah madaniyah.
HIKMAH MEMAHAMI AL QURAN
Memang benar bahwa kita diperintahkan untuk membaca, iqra’.
Namun, tentunya iqra’ saja tidak akan pernah cukup. Semakin berkembang akal
manusia dalam memahami ilmu pengetahuan, seharusnya semakin besar pula porsi
pendidikan yang harus ia dapatkan.
Jika sudah mampu membaca, maka tahapan selanjutnya adalah
tilawah atau memahami apa yang diajarkan Al quran secara spesifik dan detail.
Ada lima hak Al quran yang harus diberikan oleh manusia:
membacanya, menghafalnya, mempelajarinya, mengamalkannya, serta
menyampaikannya.
Ini merupakan satu paket dalam metoda keilmuan Islam berdasarkan Al quran. Lalu, apa saja kah hikmah memahami Al quran?
Ini merupakan satu paket dalam metoda keilmuan Islam berdasarkan Al quran. Lalu, apa saja kah hikmah memahami Al quran?
1. MERUPAKAN AMALAN TERBAIK
Berdasarkan hadits dari Rasulullah Muhammad SAW, membaca Al
quran merupakan amalan terbaik. Berdasarkan pengertian Al quran sebagai kitab,
diwajibkan memahami Al quran dan menggali ilmu darinya tanpa kenal lelah.
Ada sebuah hadits nabi yang mengatakan bahwa “Sebaik-baik
kalian adalah orang yang belajar Al quran dan mengajarkannya.” (diriwayatkan
oleh Bukhari), maka dari itu jika kita rutin memahami Al quran, itu bisa
menjadi suatu amalan terbaik.
2. MENDAPAT DERAJAT YANG TINGGI DI SISI ALLAH SWT
Kita mungkin sudah seringkali mengetahui bahwa Allah tidak
membedakan makhluk-Nya kecuali dengan ketakwaannya. Menurut sabda Rasulullah
SAW, diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwasanya malaikat yang mulia lagi
taat akan membersamai orang-orang yang mahir membaca Al quran. Maka dari itu,
jika ingin mendapat derajat yang tinggi di sisi Allah Swt, kita harus memahami
dan mengkaji Al quran.
3. MENDAPAT KETENANGAN JIWA
Al quran menghadirkan kedamaian bagi orang-orang yang
menjaganya, pengertian Al quran bukan hanya secara fisik saja, namun juga
batini. Ada sebuah hadits dari Rasulullah bahwasanya malaikat Allah akan
senantiasa mengiringi majelis-majelis ilmu yang dibacakan di dalamnya ayat-ayat
suci Al quran sehingga mereka dilimpahi sakinah dan rahmat.
4. MENDAPAT KEBAIKAN YANG BERLIPAT
Sudahkah Anda mengetahui bahwa orang yang memahami Al quran
akan mendapatkan kebaikan yang berlipat-lipat sesuai dengan amalan yang ia
perbuat. Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda yang diriwayatkan oleh
Tirmidzi mengenai Al quran bahwasanya satu huruf yang dibaca oleh manusia
berisi satu kebaikan, di mana satu kebaikan tersebut diganjar oleh Allah
sepuluh kali lipat kebaikannya.
5. MEMBERIKAN SYAFAAT DI HARI KIAMAT NANTI
Rasulullah dalam hadits riwayat Muslim bersabda yang intinya
bahwa di hari kiamat kelak, insyaallah ayat demi ayat yang telah kita baca dan
pahami akan membantu meringankan hisab kita.
Ya, begitulah ulasan mengenai hikmah membaca Al quran di
kehidupan sehari-hari. Sebagai penutup, dalam mempelajari Al quran, kita tidak
bisa hanya sendirian. Al quran membutuhkan pemahaman yang komprehensif dan
malah akan sangat berbahaya jika dalam memahaminya tidak dilakukan bersama
banyak orang.
Carilah kajian-kajian ilmu terpercaya yang diasuh oleh
ulama-ulama untuk memahami Al quran. Bertemulah juga dengan orang-orang shalih
yang sama-sama ingin memantaskan diri dalam mempelajari Al quran.
Ini semua karena ditakutkan kita hanya akan menganalisis Al
quran dengan logika kita semata, bukan dengan ilmu yang didasarkan pada hadits,
para sahabat, tabi’in, dan tabi’i tabi’in sendiri.
Padahal, Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda yang
diriwayatkan oleh Tirmidzi bahwasanya orang yang seperti itu malah akan masuk
ke dalam neraka.
Tujuan diturunkan Al-Qur’an karena hal-hal ini
Pada dasarnya, tak ada sesuatu apapun yang diciptakan dengan
tanpa adanya tujuan. Begitu juga dengan Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah Swt
kepada Nabi Muhammad Saw dengan tujuan tertentu. Berikut adalah enam tujuan
diturunkannya Al-Qur’an:
Pertama, petunjuk bagi orang yang bertaqwa. Sebagaimana
firman-Nya :
ذَٰلِكَ ٱلۡكِتَٰبُ لَا رَيۡبَۛ فِيهِۛ هُدٗى
لِّلۡمُتَّقِينَ
Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk
bagi mereka yang bertakwa (Q.S Al-Baqarah[2] : 2)
Petunjuk yang dimaksud Al-Qur’an adalah sebagai pedoman
hidup bagi manusia agar dapat menjalankan tugasnya sebagai Khalifah Allah Swt
di muka bumi ini. Selain itu, agar berhasil mencapai kebahagiaan hidup di dunia
dan di akhirat bagi orang orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt.
Kedua, memberi kabar gembira. Sebagaimana firman-Nya:
إِنَّ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ يَهۡدِي لِلَّتِي
هِيَ أَقۡوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ
لَهُمۡ أَجۡرٗا كَبِيرٗا
Sungguh, Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang
paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan
kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar. (Q.S Al-Isra'[17]: 9).
Kabar gembira yang dimaksud adalah janji Allah Swt bagi
manusia untuk memberikan kebaikan hidup di dunia dan di akhirat yang berpuncak
pada kehidupan di surga. Hal ini berlaku bagi manusia yang mau mendengarkan dan
merespon secara positif seruan-seruan dari Allah Swt serta menjalankan secara
konsisten dalam kehidupannya.
Ketiga, peringatan bagi manusia. Sebagaimana firman-Nya:
قُلۡ أَيُّ شَيۡءٍ أَكۡبَرُ شَهَٰدَةٗۖ قُلِ
ٱللَّهُۖ شَهِيدُۢ بَيۡنِي وَبَيۡنَكُمۡۚ وَأُوحِيَ إِلَيَّ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانُ لِأُنذِرَكُم
بِهِۦ وَمَنۢ بَلَغَۚ أَئِنَّكُمۡ لَتَشۡهَدُونَ أَنَّ مَعَ ٱللَّهِ ءَالِهَةً أُخۡرَىٰۚ
قُل لَّآ أَشۡهَدُۚ قُلۡ إِنَّمَا هُوَ إِلَٰهٞ وَٰحِدٞ وَإِنَّنِي بَرِيٓءٞ مِّمَّا
تُشۡرِكُونَ
Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang lebih kuat
kesaksiannya?” Katakanlah, “Allah, Dia menjadi saksi antara aku dan kamu.
Al-Qur’an ini diwahyukan kepadaku agar dengan itu aku memberi peringatan
kepadamu dan kepada orang yang sampai (Al-Qur’an kepadanya). Dapatkah kamu
benar-benar bersaksi bahwa ada tuhan-tuhan lain bersama Allah?” Katakanlah,
“Aku tidak dapat bersaksi.” Katakanlah, “Sesungguhnya hanya Dialah Tuhan Yang
Maha Esa dan aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah).
(Q.S Al-An’am[6]: 19).
Peringatan yang dimaksud adalah peringatan dan ancaman bagi
manusia yang kufur dan ingkar karena barangsiapa yang kufur dan ingkar terhadap
Allah Swt maka ia akan ditempatkan pada seburuk-buruknya tempat yaitu di
neraka.
Keempat, kisah yang paling baik. Sebagaimana firman-Nya:
نَحۡنُ نَقُصُّ عَلَيۡكَ أَحۡسَنَ ٱلۡقَصَصِ
بِمَآ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ وَإِن كُنتَ مِن قَبۡلِهِۦ لَمِنَ
ٱلۡغَٰفِلِينَ
Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik
dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu
termasuk orang yang tidak mengetahui. (Q.S Yusuf[12]: 3).
Kisah yang dimaksud adalah berupa kisah-kisah manusia pada
masa lalu yang dapat memberikan pelajaran kepada manusia. Bagi manusia yang
pikiran dan perasannya hidup maka ia akan mudah mengambil pelajaran dari
kisah-kisah tersebut. Namun, bagi manusia yang bebal maka ia hanya
menganggapnya sebagai angin lalu.
Kelima, menjadi penawar dan rahmat. Sebagaimana firman-Nya:
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٞ
وَرَحۡمَةٞ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارٗا
Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi
penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zhalim
(Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian. (Q.S Al-Isra'[17]: 82).
Penawar yang dimaksud adalah penawar bagi jiwa yang resah
dan gelisah, serta bagi mereka yang mengidap berbagai penyakit hati. Adapun
rahmat yang dimaksud adalah rahmat bagi orang orang yang beriman, baik di dunia
maupun di akhirat nanti.
Keenam, mengeluarkan dari kegelapan. Sebagaimana firman-Nya:
هُوَ ٱلَّذِي يُنَزِّلُ عَلَىٰ عَبۡدِهِۦٓ
ءَايَٰتِۭ بَيِّنَٰتٖ لِّيُخۡرِجَكُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ
بِكُمۡ لَرَءُوفٞ رَّحِيمٞ
Dialah yang menurunkan ayat-ayat yang terang (Al-Qur’an)
kepada hamba-Nya (Muhammad) untuk mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada
cahaya. Dan sungguh, terhadap kamu Allah Maha Penyantun, Maha Penyayang. (Q.S
Al-Hadid[57]: 9).
Mengeluarkan dari kegelapan yang dimaksud adalah tidak
terlepas dari tugas Nabi Muhammad Saw yang membawa misi kebangkitan,
pembebasan, dan pencerahan. Melalui perantara Al-Qur’an, manusia dapat keluar
dari kegelapan dan terlepas dari belengggu-belenggu masa lalunya.
Pada akhirnya, tujuan-tujuan tersebut tidak akan bisa
tercapai apabila para pengemban amanat Allah yang berkewajiban memanggul
Al-Qur’an, yang dalam hal ini adalah umat Islam, tidak mengenal kitab sucinya,
tidak memahaminya, bahkan tidak mengamalkannya. Oleh karena itu, agar umat
Islam tidak menjadi seperti bani israil yang digambarkan oleh Allah seperti
“keledai yang memanggul buku-buku tebal di punggungnya” maka Allah Swt dan
Rasul-Nya mendorong manusia agar senantiasa melakukan interaksi dengan
Al-Qur’an secara lebih intensif.
Sidig Purnomo, S.Pd.I
semoga bermanfaat
0 Response to "Pengertian, Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Al-Qur'an"
Posting Komentar